Selasa, 06 Mei 2014

Arti Socmed buat Genk Bohay

Baru saja saya menulis tentang socmed di blog pribadi saya, di sini , 
Sekarang ijinkan saya mengulas arti socmed untuk Genk Bohay.

Sebelum menjadi genk bohay, kami kuliah, satu jurusan di salah satu universitas ternama di Surabaya...ciee...tapi emang bener kok. Seingat saya waktu itu kami juga tidak terlalu akrab segerombolan gini, saya sendiri paling deket sama Opik, tapi Opik juga akrab sama May, sedangkan Inet, Phie, Ndill dan Ed akrab, sedangkan Bet akrabnya sama....uhm mungkin sebaiknya tidak usah diekspos di sini, karena pasti si Bet tidak mau mengakuinya....hahahahha.

Jurusan kami yang cuma D3 ini tidak banyak mahasiswanya, seingat saya tidak sampai 100 orang atau ya 100 lebih sedikit lah, tidak seperti jurusan lain apalagi S1 yang per angkatannya bisa lebih dari 200 mahasiswa. Terdiri dari bermacam-macam suku, jawa, luar jawa, keturunan tionghoa asli surabaya maupun daerah. Alhamdulillah semuanya baik, gak terlalu ada perbedaan mencolok, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kita umumnya cenderung lebih akrab dengan sesama suku.

Selepas kuliah, masing-masing punya kehidupan baru yang tak jarang menjauhkan kita dari teman-teman masa kuliah. Begitu pula dengan genk bohay, hanya kontak dengan beberapa teman saja semasa kuliah. Saya tetap akrab dengan opik, sedangkan opik adalah satu-satunya teman may, jadi sesekali kami ketemuan bertiga.

Karena Phie tidak tinggal di Surabaya dan Phie adalah mungkin satu-satunya orang yang masih kontak dengan sebagian besar teman-teman masa kuliah, kalau pulang ke Surabaya, Phie pasti ngajak ketemuan.

Di era keemasan BB, Phie pun bikin grup bbm teman-teman kuliah. Karena jumlahnya cukup banyak, grup bbm ini bagi saya kurang efektif dan kesannya makin gak nyambung dengan beberapa member grup...hehhehehe

Di era sekarang, saat android melanda, dan berkat adanya WhatsApp (WA), terbentuklah grup WhatsApp genk bohay. Kenapa hanya 8 orang ini? Mungkin karena cuma 8 orang ini yang mau tetap kontak dan ingin makin akrab satu sama lain.

Istilah "Mendekatkan yang Jauh" juga kami rasakan. Meski hanya ngobrol via gadget, WA khususnya, kami memulai hari dengan doa, ucapan "Assalamu'alaikum" (kebetulan kami muslim semua), apakah sehat semua? Sharing ilmu, sharing informasi, bercanda, dari candaan waras sampai yang paling absurd, saling memberi dan menerima, mewarnai hari-hari kami. Jarak yang jauh pun seperti tak terasa.... (jadi pengen baca lagi puisi yang ditulis entah oleh siapa yang jadi postingan pertama blog ini, yang benar-benar menggambarkan genk bohay, duhh sopo sih sing nulis).

Jadi pada kesempatan ini, ijinkan saya, mewakili genk bohay, berterima kasih kepada pencipta WhatsApp, karena tanpanya, kami takkan ada. (lebay yaa...padahal kalo gak pake whatsapp ya mungkin saja kami jadi akrab via socmed lain....hahahhaha)

Lalu, apakah istilah "Menjauhkan yang dekat" juga melanda genk bohay? Menjauhkan sih mungkin enggak, tapi kadang jadi cuek dengan yang lain, misalnya bikin suami penasaran, kenapa istrinya jadi senyum bahkan ngakak-ngakak sendiri...hehehe....semoga gak sampai kejadian yaa...kami, genk bohay bertekad untuk "mendekatkan yang jauh, dan makin akrab dengan yang dekat"

*cheers